sensor PIR












Aplikasi Sensor PIR Perangkap Keamanan ATM Otomatis

1. Tujuan [back]
a. Mengetahui cara kerja sensor PIR
b. Mengetahui dan mempelajari pengaplikasian sensor PIR dalam kehidupan

2. Alat dan Bahan [back]

Perangkap kemanan ATM otomatis  dengan sensor gerak ini cukup sederhana. Rangkaian ini membutuhkan komponen utama antara lain sebagai berikut :

 a. Sensor PIR
 b. Resistor
 c. Transistor
 d. Buzzer
 e. Dioda
 f. Baterei 12VDC
 g. Kunci selenoid
 h. Relay

3. Dasar Teory [back]

1. Sensor PIR

Gambar 1. Sensor PIR

 Sensor PIR (Passive Infra Red) adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah. Sensor PIR bersifat pasif, artinya sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah tetapi hanya menerima radiasi sinar infra merah dari luar.
Sensor ini biasanya digunakan dalam perancangan detektor gerakan berbasis PIR. Karena semua benda memancarkan energi radiasi, sebuah gerakan akan terdeteksi ketika sumber infra merah dengan suhu tertentu (misal: manusia) melewati sumber infra merah yang lain dengan suhu yang berbeda (misal: dinding), maka sensor akan membandingkan pancaran infra merah yang diterima setiap satuan waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan terjadi perubahan pembacaan pada sensor.

karakteristik sensor PIR.
a. Tegangan operasi 4.7 - 5 Voltb.
b. Arus standby (tanpa beban) 300 µA
c. Suhu kerja antara -20 oC - 50 oC
d. Jangkauan deteksi 5 meter
e. Kecepatan deteksi 0.5 detik
f. panjang gellombang 8 sampai 14 mikrometer

sedangkan suhu tubuh manusia 32 derajat celcius dan panjang gellombang 9 sampai 10 mikrometer.

 2. Resistor

                                                                  Gambar 2. Resistor

Resistor atau hambatan adalah salah satu komponen elektronika yang memiliki nilai hambatan tertentu, dimana hambatan ini akan menghambat arus listrik yang mengalir melaluinya.


3. Transistor

                                                                   Gambar 3. Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung, stabilisasi tegangan dan modulasi sinyal.

4. Buzzer 


                                                                  Gambar 4. Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara getaran listrik menjadi getaran suara.

5. Dioda

                                                                  Gambar 5. Dioda
Dioda adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi panjar maju) dan menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur). Diode dapat disamakan sebagai fungsi katup di dalam bidang elektronika. Diode sebenarnya tidak menunjukkan karakteristik kesearahan yang sempurna, melainkan mempunyai karakteristik hubungan arus dan tegangan kompleks yang tidak linier dan seringkali tergantung pada teknologi atau material yang digunakan serta parameter penggunaan. Beberapa jenis diode juga mempunyai fungsi yang tidak ditujukan untuk penggunaan penyearahan.

6. Relay
Hasil gambar untuk relay 12 volt

                                                                         Gambar 6. Relay
Relay merupakan komponen elektronika berupa saklar atau switch elektrik yang dioperasikan secara listrik dan terdiri dari 2 bagian utama yaitu Elektromagnet (coil) dan mekanikal (seperangkat kontak Saklar/Switch). Komponen elektronika ini menggunakan prinsip elektromagnetik untuk menggerakan saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi.

7. Kunci Solenoid
Hasil gambar untuk kunci solenoid

                                                          Gambar 7. Kunci Solenoid
Solenoid door lock atau kunci solenoid adalah alat elektronik yang dibuat khusus untuk pengunci pintu. Alat ini sering digunakan pada Kunci Pintu Otomatis. Solenoid ini akan bergerak/bekerja apabila diberi tegangan. Tegangan  Solenoid Kunci Pintu ini pada umumnya 12 volt tapi ada juga yang 6volt dan 24volt.  Pada kondisi normal solenoid dalam posisi tuas memanjang / terkunci. Jika diberi tegangan tuas akan memendek/terbuka. Solenoid ini bisa digabungkan dengan sistem pengunci elektrik berbasis RFID dan password.

4. Percobaan [back]
Arus tegangan dari baterai diteruskan ke kaki vcc pada sensor pir untuk menjadi sumber bagi sensor pir. Kemudian arus ini dikeluarkan oleh kaki GUI pada sensor dan diterusskan untuk menjadi output keluaran. Agar output keluaran stabil maka diperlukan transistor. Ketika sensor mendeteksi suatu hambatan atau gerakan maka sensor berupaya untuk menaikkan tegangan pada collector dan basis. Sehingga jika dipasang sebuah buzzer pada resistor dan collector maka akan menghasilkan bunyi. Kemudian saat sensor aktif maka motorDC akan aktif.

 


5. Video [back]





6. Link Dowload [back]

file html:klik disini

file video:klik disini 

file data shett:Klik Disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar